CIPS: Kepala Sekolah Harus Diberi Otonomi untuk Mengambil Keputusan Penting Terkait Perubahan Pola Belajar di Masa Darurat

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) merekomendasikan agar kepala sekolah diberi otonomi untuk mengambil keputusan penting terkait perubahan pola belajar yang mungkin terjadi di masa datang. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah.

Peneliti CIPS. Nadia Azzahra menyampaikan, bahwa kepala sekolah selama pandemi sulit untuk mengambil keputusan secara mandiri. Keputusan untuk menggelar belajar daring misalnya, masih harus menunggu instruksi dari pemerintah.

“CIPS memandang, dengan otonomi yang lebih luas dapat memberikan mereka kemudahan untuk bisa mengambil keputusan penting di saat emergency seperti ini,” kata Nadia dalam Webinar CIPS Mengkaji Akses Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19, Jakarta, Jumat, 24 April 2020.

Hal tersebut. lanjut dia, harus juga ditunjang dengan kompetensi kepala sekolah yang mumpuni. Selain otonomi, kepala sekolah juga harus memiliki kepemimpinan dan manajerial yang bagus.

“Ini juga harus diimbangi dengan adanya pelatihan dan manajerial kepada kepala sekolah. Ini sesuai dengan rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mentransformasi leadership dari kepala sekolah,” ujarnya.

Selain itu, CIPS juga merekomendasikan agar ke depan guru juga harus mendapatkan pelatihan PJJ ini. Karena terbukti selama hampir satu setengah bulan ini, masih banyak guru yang belum siap dengan PJJ.

“Meningkatkan kapasitas guru dalam melaksanakan PJJ, karena memang PJJ ini secara mendadak memberikan disrupsi kepada pendidikan di Indonesia. Maka memang di masa yang akan datang guru-guru juga dapat diberikan pelatihan yang lebih tentang pelaksanaan PJJ,” jelasnya.

Sumber : medcom.id

Demikian berita terkini yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.

Bagikan Artikel ini